Newest Post

Hacker pembobol situs NASA dan FBI terancam penjara 99 tahun

| Selasa, 19 April 2016
Read more »
Reporter : Bramy Biantoro | Kamis, 14 April 2016 17:15

Hacker pembobol situs NASA dan FBI terancam penjara 99 tahun

Lauri Love. ©2016 Techworm


Merdeka.com - Lauri Love (31) adalah seorang hacker yang dari tahun 2012-2013 melakukan serangkaian aksi peretasan di berbagai lembaga penting Amerika. Pria yang kini di tahan di Inggris itu terancam hukuman penjara nyaris 1 abad.
Love tertangkap di rumahnya di Suffolk, Inggris, di 2013 setelah menjadi buronan di Amerika. Love dituduh melakukan peretasan website Angkatan Darat Amerika, NASA, dan FBI saat masih tinggal di New Jersey, Amerika. Bahkan, aksinya banyak disebut sebagai salah satu peretasan komputer militer terparah dalam sejarah.
Saat ini Love masih menjalani persidangan terakhir sebelum diputuskan oleh pengadilan Inggris akan diekstradisi atau diserahkan ke pemerintah Amerika untuk menerima hukuman 'sebenarnya'. Bila jadi terekstradisi, Love terancam mendekam di penjara selama 99 tahun.
Menariknya, dari data pengadilan terungkap bila Love adalah seorang kriminal siber spesialis penyadapan komputer yang sempat bergabung dengan grup hacker Anonymous. Saat masih di Anonymous, Love juga aktif melakukan protes pada Amerika.
Sumber: Techworm

Hacker pembobol situs NASA dan FBI terancam penjara 99 tahun

Posted by : auxxy.blogspot.com
Date :Selasa, 19 April 2016
With 0comments

Contoh Kasus

|
Read more »




Cuma Modal Nomor HP, Hacker Bisa Curi Banyak Informasi

By

Teknologi saat ini memang semakin berkembang bahkan dapat dibilang bila teknologi telah mengambil alih sebagian dari hidup kita.
Liputan6.com, Jakarta - Ulah hacker alias peretas makin mengkhawatirkan saja. Merujuk informasi CNET yang dikutip Tekno Liputan6.com, Minggu (24/4/2016), seorang ahli keamanan menyebutkan bahwa membobol smartphone seseorang sangat mudah dilakukan.

Ahli keamanan bernama Karsten Nohl tersebut membuktikannya dengan meretas panggilan telepon anggota kongres Amerika Serikat. Kepada 60 Minutes, Nohl mengatakan di Amerika seluruh kegiatan peretasan bisa dilakukan hanya dengan berbekal nomor ponsel.
Dengan informasi umum seperti nomor telepon seseorang, hacker dapat mengetahui keberadaan pengguna ponsel tersebut.

"Mereka (para peretas) bisa mengetahui di mana alamat kantor pemilik nomor, siapa saja yang dihubungi, serta apa yang dibicarakan dalam panggilan telepon dan juga pesan singkat," kata Nohl.

Dalam demo yang dilakukan, Nohl berhasil memata-matai Perwakilan Congres California Ted Lieu yang sebelumnya sudah setuju untuk berpartisipasi dalam demo Nohl. Kemudian, pria asal Jerman itu merekam seluruh pergerakan Lieu.

"Setiap pilihan yang dibuat oleh Lieu, memilih ponsel, memilih nomor pin, memasang aplikasi tertentu, tidak bisa melindunginya dari peretasan. Hal ini karena penyadapan dengan modus tersebut menargetkan jaringan mobile," kata pria yang memiliki gelar doktor bidang computer engineering dari Universitas Virginia itu.

Sementara itu, CBS News menjelaskan, Nohl bisa melakukan hal tersebut dengan mengeksploitasi lubang keamanan yang ditemukan dari Signaling System Seven (SS7). SS7 merupakan jaringan global yang hanya diketahui segelintir orang yang menyerang operator telepon.

Nohl berkata, semua pengguna telepon selular membutuhkan SS7 untuk menghubungi atau mengirimkan pesan singkat kepada orang lain. Ia juga berujar, serangan pada ponsel tumbuh seiring dengan perkembangan perangkat mobile. Meski begitu, SS7 bukan cara utama seorang peretas membobol ponsel.

(Tin/Why)



Pengguna Media Sosial Indonesia Jadi 'Favorit' Hacker

By

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dengan populasi penduduk lebih dari 250 juta jiwa bukan hanya peluang manis buat para panjaja produk, tapi juga dilirik oleh penipu dunia maya. Bahkan para penipu internet tersebut memanfaatkan berbagai peluang yang ada, termasuk menggunakan media sosial.

Director Systems Engineering ASEAN Symantec, Halim Santoso, mengatakan bahwa media sosial masih menjadi target idaman para peretas. Dalam data Internet Security Threat Report Symantec, Indonesia menduduki peringkat ke-45 di tingkat global dalam hal penipuan media sosial.

Sedangkan untuk wilayah Asia Pasifik dan Jepang, Indonesia menduduki peringkat 10. Salah satu faktor pendukung terjadinya hal tersebut adalah besarnya ketertarikan masyarakat terhadap media sosial.

"Indonesia memiliki populasi online yang besar, terlebih lagi memiliki pengguna media sosial yang banyak. Sehingga mudah ditargetkan," ungkap Halim saat ditemui di kawasan Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Lebih lanjut, Indonesia ternyata menduduki posisi ke-13 di Asia Pasifik untuk serangan ransomware dengan 14 serangan setiap harinya. Para dalang di balik ransomware, meminta uang tebusan kepada pengguna yang komputernya terinfeksi oleh malware tersebut.
Ransomware sendiri terus mengalami peningkatan pada tahun lalu. Dengan gaya serangan crypto-ransomware, serangannya mengalami peningkatan sebesar 35 persen dengan total sebanyak 362 ribu.

Ransomware tidak hanya menyerang PC. Pada tahun lalu, serangannya telah menyebar luas hingga ke smartphone, sistem Mac dan Linux.
(Din/Ysl)

FBI Bayar Hacker Profesional untuk Bobol iPhone 5c?

By
Liputan6.com, Jakarta - Kisruh antara FBI dan iPhone akhirnya menemui titik terang. FBI memastikan telah berhasil menembus keamanan iPhone milik pelaku penembakan San Bernardino.

Ternyata FBI tak sendirian dalam upaya membuka akses dari perangkat besutan Apple tersebut. Berdasarkan laporan Washington Post, FBI secara khusus menyewa hacker (peretas) profesional untuk membuka akses iPhone 5c.

Mengutip informasi dari laman The Guardian, Sabtu (16/4/2016), peretas yang disewa FBI merupakan ahli keamanan khusus penyedia software, perangkat, dan layanan untuk mencari kerentanan sebuah sistem. Setelah itu, kelompok tersebut akan membuat bug khusus yang dijual pada pemerintah dan pihak ketiga lainnya.

Namun, bug keamanan ini nyatanya belum diungkapkan ke Apple selaku pembesut iPhone yang telah dibongkar. Menurut informasi, hal itu disebabkan kelompok hacker tersebut hanya menjalankan tugasnya untuk menembus keamanan perangkat dan tak ada permintaan lain.
Baca Juga
Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat juga belum memutuskan untuk memberi tahu Apple mengenai celah keamanan yang ditemukan di perangkatnya. Beberapa analis memperkirakan ini adalah salah satu cara pemerintah untuk memaksa Apple membuka informasi ketika ditemukan kasus serupa lainnya.

FBI juga memastikan proses peretasan ini hanya dapat dilakukan pada seri iPhone 5c--iPhone milik pelaku San Bernardino--berikut seri di bawahnya. Karena itu, hingga saat ini belum ditemukan cara untuk membobol keamanan di seri iPhone terbaru, seperti 5s, 6, dan 6s.

Kisruh antara FBI dan Apple memang tengah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir, setelah perusahaan tersebut menolak permintaan FBI untuk membuka akses iPhone dari pelaku penembakan San Bernadino. Apple beralasan pembukaan sistem yang dilakukan dapat mengancam keamanan pengguna lainnya.



Sukseskan UN 2016, Menteri Anies Libatkan Hacker

By

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siap menggelar Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat, Senin 4 April mendatang.
Berbagai persiapan pun telah dirampungkan mengingat UN ini terselenggara dengan 2 cara yaitu UN Berbasis Komputer (UNBK) dan UN tertulis.

Anies mengatakan, pihaknya telah mengamankan penyelenggaraan UNBK, caranya bekerja sama dengan para hacker atau peretas demi berlangsungnya UNBK yang untuk pertama kalinnya ini.

"Jadi secara persiapan semua rukunnya sudah dipenuhi, termasuk juga saya telah bertemu dengan teman-teman hacker putih," ungkap Anies di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2016).

Anies menjelaskan yang dimaksud dengan hacker putih adalah para peretas yang justru membantu pengamanan Kemendikbud dalam mengadakan UNBK.

Baca Juga
"Mereka (hacker) yang baik, mereka membobol lalu menunjukkan dimana bobolnya, hebat-hebat gitu. Jadi saya rasa yang kita butuhkan teman-teman seperti itu yang membantu," papar dia.

Anies juga mengaku sempat bicara jika para hacker putih tersebut pernah mengikuti UN sehingga mereka mengerti betapa pentingnya UN ini.

"Mereka (hacker) semua Alhamdulillah pernah ikut UN, jadi semua tahu betapa pentingnya bila ini berjalan dengan baik," ujar Anies.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini berharap, semua pihak ikut terlibat dalam menjaga jalanya UN termasuk soal kebocoran jawaban yang sering terjadi.

"Bila menemukan orang-orang yang menyebarkan jawaban, katakan kepada mereka kalau mereka adalah pengkhianat Republik Indonesia. Orang itu tentu tidak menghormati puluhan ribu guru yang sudah bekerja untuk berjalannya UN ini," ucap Anies.

Anies pun turut mengingatkan kepada para orangtua yang anaknya akan menghadapi UN agar dapat membuat suasana yang tenang dan senyaman mungkin di rumah.

"Ciptakan suasana yang baik untuk yang akan ikut ujian nasional, jadi buat suasana yang nyaman untuk adik-adik kita," kata dia.

Menurut Anies, jumlah peserta UN SMP dan SMA sederajat sebesar 7,6 juta. Sekolah dan siswa yang mengikuti UNBK mengalami kenaikan 800% sampai 900% tahun ini.

Bahkan, lanjut dia, ada 1 wilayah yang 100 persen UNBK yaitu Surabaya, Jawa Timur. Anies pun berharap ke depannya seluruh sekolah dapat melaksanakan UNBK.

Semua Bisa Ikut UN 2016

Bagi sekolah yang masih manual atau tertulis, kata Anies, nantinya usai pelaksanaan UN seluruhnya akan dikembalikan yaitu lembar jawaban dan soalnya.

Sementara itu, Anies pun menegaskan jika tahun ini tidak boleh sama sekali ada larangan tidak boleh ikut ujian bagi para siswa.

"Semuanya berhak untuk mengikuti ujian nasional termasuk yang berada di LP, itu mereka mengikuti berbasis kertas yang diselenggarakan hari Senin," papar dia.

"Lalu saya sampaikan ini, kita harus ingatkan semua kalau tahun lalu ada anak yang sedang dalam status hamil dilarang. Namun (tahun ini) tidak boleh ada pelarangan anak dalam kondisi hamil untuk dilarang mengikuti UN," imbuh Anies.

Begitu pula dengan tahanan yang ada dalam lembaga pemasyarakatan (LP), tidak boleh ada larangan bagi mereka.

"Yang di tahanan juga dibolehkan ikut ujian nasional. Jadi status-status itu mengubah hak-hak mereka tetap boleh dan kita selenggarakan (UN)," tandas Anies.



Hacker Bobol Sejumlah Kantor Hukum di AS

By

Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok hacker dilaporkan telah membobol jaringan komputer dari beberapa kantor hukum besar di Amerika Serikat (AS), termasuk Cravath Swaine & Moore LLP dan Weil Gotshal & Manges LLP.

Saat ini penyidik masih melakukan investigasi untuk menemukan apakah ada informasi rahasia milik kantor hukum tersebut yang dicuri. Demikian seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/4/2016).

Kantor hukum lain di AS juga menjadi target serangan, tapi belum ada informasi yang jelas tentang data yang telah dicuri hacker. Federal Bureau of Investigation (FBI) langsung turun tangan untuk menyelidiki kasus ini.

Melalui sebuah posting-an di internet, hacker mengancam akan melakukan serangan yang lebih besar lagi. Namun sayangnya, Cravath Swaine & Moore dan Weil Gotshal & Manges belum memberikan komentar.

Sebelumnya, hacker berhasil mencuri uang senilai US$ 81 juta atau sekitar Rp 1,06 triliun dari bank sentral Bangladesh melalui serangkaian transfer di rekening mereka di Federal Reserve Bank of New York (The Fed).

Dilaporkan Forbes, pembobol tersebut mencoba mencuri lagi uang tambahan senilai US$ 850-US$ 870 miliar atau setara dengan Rp 11,1 - Rp 11,4 triliun. Namun, upaya kejahatan itu berhasil digagalkan lantaran ada kecurigaan atas transaksi tersebut.

(Isk/Cas)



Serangan Hacker di Industri Keuangan Semakin Kompleks

By

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi informasi selalu diiringi dengan perkembangan kejahatan di dunia maya (cyber crime). Seketat apapun tingkat keamanan dalam sebuah sistem teknologi informasi, para hacker akan selalu mencoba untuk menembusnya. Inilah tantangan ke depan bagi pemerintah, pelaku bisnis, hingga masyarakat untuk menjaga dan melindungi keamanan data supaya terhindar dari kasus pembobolan.

Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ilya Aviaanti dalam forum diskusi Cyber Security : Opportunities & Challenges, mengungkapkan, perkembangan teknologi informasi di sebuah industri tidak bisa lagi dibendung. Peluang tersebut muncul seiring maraknya kehadiran bisnis baru yang mengandalkan teknologi informasi, seperti bisnis start up, e-commerce, dan lainnya.

"Di sini peran serta dari lembaga keuangan‎ untuk memfasilitasi bisnis tersebut tumbuh dan berkembang. Sementara OJK bertugas mempercepat literasi keuangan, termasuk menggunakan teknologi informasi,"paparnya di Gedung Menara Merdeka, Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Menurut Ilya, industri perbankan selalu diserbu ancaman cyber crime. Pengelolaan data dan teknologi informasi yang tidak benar merupakan celah atau pintu masuk bagi orang-orang tidak bertanggungjawab mengakses segala informasi perusahaan atau pribadi seseorang.

"‎Dengan satu enter saja, uang triliunan rupiah bisa terkuras, mobil bisa tabrakan, dan kejadian lainnya yang menunjukkan betapa kejamnya dunia cyber jika tidak dikelola dengan baik," terangnya.

Director PwC Indonesia, Handikin Setiawan mengatakan, kemajuan ekonomi, teknologi informasi ‎memunculkan risiko kejahatan cyber. Beruntung, sambungnya, kejahatan cyber di Indonesia belum menyebabkan ancaman jiwa, listrik, nuklir mengingat ancaman tersebut lebih banyak menyerang industri jasa keuangan nasional.

"Cyber risk memang sangat kejam. Namanya hacker bukan orang bodoh, tapi mereka orang-orang pintar karena jumlah serangan hacker semakin meningkat dan kompleks," tutur Handikin.

Kejahatan dunia maya atau cyber crime, diakuinya, telah menyerang Bank Sentral Bangladesh. Sebanyak US$ 81 juta atau ‎Rp 1,06 triliun melayang dibobol hacker. Akibat kejadian pembobolan itu, dua deputi bank sentralnya dipecat, dan Gubernur Bank Sentral Bangladesh mengundurkan diri.

Kasus tersebut bisa menjadi pelajaran bagi seluruh negara termasuk Indonesia untuk menangkal serangan tersebut. Pasalnya kejahatan dunia maya sangat berdampak besar terhadap industri.

"Kita harus meningkatkan kapabilitas untuk menanggulangi cyber crime karena nge-hack bukan cuma dari komputer tapi sekarang sudah membidik teknologi ponsel. Jadi password tidak cukup lagi sebagai pengaman," kata Handikin.

Sementara Mantan Direktur Utama PT Telkom Tbk Setianto P Santosa mengatakan kejahatan dunia maya dapat menyerang siapapun meski ada klaim bahwa teknologi informasi sebuah negara maupun industri sudah sangat canggih sehingga tidak mampu dijebol hacker.

"Wong CIA (Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat) saja bisa dibobol. Jadi perbankan pun tidak bisa mengklaim sistem IT canggih, tapi ingat yang mengerjakan vendor dan pihak ketiga bisa saja berbuat demikian. Jadi sangat rawan, dan kita harus sadar mengenai hal itu," imbaunya.

Namun Setianto menyayangkan bahwa Indonesia belum mempunyai Undang-undang (UU) yang mengatur cyber crime padahal penetrasi ponsel sudah lebih dari 100 persen. Jumlah ponsel di Indonesia melebihi basis penduduk Negara ini. "Kita belum punya UU cyber crime padahal satu orang saja punya dua ponsel," pungkasnya.



PwC Indonesia: Terdapat 160 Ribu Serangan Hacker dalam Sehari

By

Liputan6.com, Jakarta - PwC Indonesia mengumumkan survei global mencakup 10 ribu responden kalangan pebisnis dari 127 negara dunia. Dalam temuannya, PwC Indonesia mencatat setiap harinya serangan kejahatan dunia maya atau cyber crime mencapai 160 ribu serangan. Pelaku utama cyber crime adalah orang dalam, yakni karyawan maupun mantan karyawan.

Direktur PwC Indonesia, Handikin Setiawan mengungkapkan, survei ini hadir untuk menjawab kemajuan teknologi informasi, khususnya internet yang mulai banyak digunakan untuk pelaporan keuangan. Perkembangan teknologi informasi tersebut mengingatkan ancaman kejahatan dunia maya, sehingga perlu dilakukan pengelolaan yang baik terhadap data.

"‎Jumlah insiden atau serangan yang dilaporkan pada tahun lalu naik 40 persen atau 60 juta serangan. Itu artinya ada sebanyak 160 ribu serangan cyber crime per hari. Jadi tidak ada organisasi yang bisa mengklaim tidak bisa diserang hacker, karena tinggal kapannya saja," tegasnya di Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Kejahatan dunia maya atau cyber crime, diakui Handikin, telah menyerang Bank Sentral Bangladesh. Sebanyak US$ 81 juta atau ‎Rp 1,06 triliun melayang dibobol hacker. Akibat kejadian pembobolan itu, dua deputi bank sentralnya dipecat, dan Gubernur Bank Sentral Bangladesh mengundurkan diri.

‎Kasus tersebut bisa menjadi pelajaran bagi seluruh negara termasuk Indonesia untuk menangkal serangan tersebut. Pasalnya kejahatan dunia maya sangat berdampak besar terhadap industri.

Jenis serangan ini, sambungnya semakin bertambah dan kompleks seiring perkembangan teknologi informasi. Jurus-jurus menangkal kejahatan dunia maya pun berubah mengikuti kemajuan teknologi informasi, karena hacker sangat agresif mencari data dan informasi, bahkan demi tujuan atau motif ekonomi alias mengeruk keuntungan.

Lebih jauh Handikin mengaku, pelaku kejahatan utama yang meretas sistem teknologi informasi adalah karyawan dan mantan karyawan. Hal ini dikatakan 10 ribu pebisnis di seluruh dunia. "Hacker yang canggih-canggih atau pelaku kejahatan tidak jauh-jauh dari sekitar kita. Pihak lain pelaku cyber crime adalah pihak ketiga, yakni suplier, vendor dan kontraktor," jelasnya.

Dalam tiga tahun terakhir, lanjutnya, perekonomian dunia sedang melambat, sehingga mendorong belanja global untuk keamanan teknologi informasi menurun. Tapi kini, Handikin bilang, belanja security cyber meningkat meski ekonomi dunia masih lesu.

"‎Itu karena kita harus meningkatkan kapabilitas untuk menanggulangi cyber crime karena nge-hack bukan cuma dari komputer tapi sekarang sudah membidik teknologi ponsel. Jadi password tidak cukup lagi sebagai pengaman," kata Handikin. (Fik/Gdn)


sumber: www.liputan6.com

Contoh Kasus

Posted by : auxxy.blogspot.com
Date :
With 0comments
Next Prev
▲Top▲