Kasus
Pertama
Kasus:
38 Situs pemerintah Surabaya berhasil
dilumpuhkan hacker
Reporter : Dwi Andi Susanto | Rabu, 4 Desember 2013
22:28
Semua website sub domain pemerintah Surabaya diretas.
©2013 Merdeka.com
Merdeka.com - Sebanyak
38 situs pemerintahan kota Surabaya berhasil down dan dideface oleh peretas
yang menamakan dirinya Larcenciels.Semua situs-situs yang berhasil lumpuh
tersebut adalah milik pemerintah Surabaya yang menggunakan domain
xxx.Surabaya.go.id. Pada umumnya, peretas akan meninggalkan pesan kepada sang
pemilik website berupa tampilan deface. Namun, Larcenciels ini hanya mengubah
tampilan ke 38 website tersebut dengan gambar ber-background hitam serta
sedikit tulisan saja. Sayangnya, sang peretas tidak menjelaskan alasan kenapa
mereka melakukan peretasan atau deface ini. Kemungkinan besar, pelaku peretasan
ini hanya ingin memberitahukan kepada pemilik website bahwa ada celah keamanan
yang berbahaya dan berhasil mereka terobos. Akan tetapi pertanyaannya adalah kenapa
hanya semua sub domain Surabaya.go.id saja yang mereka lumpuhkan?
Menurut UU ITE
Pasal 30 UU ITE tahun 2008
1. Setiap Orang
dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses
Komputer dan/atau Sistem
Elektronik milik Orang lain dengan cara apa pun.
2. Setiap Orang
dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses
Komputer dan/atau Sistem
Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.
3. Setiap Orang
dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses
Komputer dan/atau Sistem
Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau
menjebol sistem pengamanan (cracking, hacking, illegal access).
Penyelesaiannya
Di dalam kasus tersebut di
atas belum ditemukan penyelesaiannya.
Pendapatnya
Ini harus dijadikan
pembelajaran bagi pemerintah Surabaya karena bukan hanya satu situs
pemerintahan yang di bobol,ini sampai 38 situs yang di bobol.Dan setelah kasus
ini pemerintah Surabaya harus ekstra hati-hati dalam mengamankan situs-situs
resmi yang mereka punya agar tidak terulang kembali.
Kasus kedua
Kasus:
Pembobol situs SBY segera disidang
Rabu, 6 Maret 2013 − 20:32 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Ist)
Sindonews.com - Wildan Yani Ashari
(20), seorang remaja asal Dusun Krajan Desa Balung Lor, Kecamataan Balung,
ditangkap Tim Cyber Crime Mabes Polri beberapa waktu lalu, segera disidangkan.
"Iya, ada komandan di Mabes Polri yang menyampaikan kepada saya kalau
berkas penyidikan sudah tahap kedua dan sudah dikirim ke Kejaksaan Negeri
Jember," kata ayah Wildan, Ali Jakfar K, ketika dihubungi SINDO, di Yogyakarta,
Rabu (6/3/2013). Menurut dia, jika berkas penyidikan sudah diserahkan dan
dikirim ke Kejari Jember, maka tidak lama lagi proses sidang dugaan kejahatan
dunia maya akan segera dimulai. Ali mengatakan, Wildan saat ini masih berada di
Mabes Polri untuk menjalani tahanan dan pemberkasan.
"Namun Wildan di sana diperlakukan dengan baik
kok. Bahkan di Mabes sekarang membantu perbaikan server milik Mabes
dan masih bisa online dengan laptopnya," ucapnya.
Sebelumnya, Wildan diduga sebagai pelaku pembobol situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang beralamat: www.presidensby.info. Pemuda yang berprofesi sebagai tekhnisi komputer tersebut ditangkap di tempat kerjanya di Warnet Surya Com beralamat di Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari.
Menurut pengakuaan pemilik warnet Adi Kurniawan, salah satu pegawainya tersebut terakhir terlihat bekerja pada Jumat 25 Januari 2013, malam. "Sejak itu Wildan tidak pernah masuk bekerja dan rekan kerjanya pun tidak ada yang mengetahui keberadaanya," kata Adi. Dalam akun Facebook Wildan disebutkan, dia mengaku bekerja Internet Security Systems dan pernah belajar soal teknologi internet di Google.com. Situs www.presidensby.info itu sebelumnya diretas Wildan pada Rabu 9 Januari 2013. Dia meninggalkan jejak dengan menuliskan diri sebagai Jember Hacker Team. Berdasarkan pelacakan yang dilakukan Id-SIRTII, lokasi IP Address dan DNS pelaku berasal dari Texas, Amerika Serikat. Namun setelah ditelusuri, alamat pelaku di Indonesia tepatnya di Jember. Sementara Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Jember Mujiarto mengatakan, sampai saat ini berkas penyidikan dari Mabes Polri memang masih belum turun.
Sebelumnya, Wildan diduga sebagai pelaku pembobol situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang beralamat: www.presidensby.info. Pemuda yang berprofesi sebagai tekhnisi komputer tersebut ditangkap di tempat kerjanya di Warnet Surya Com beralamat di Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari.
Menurut pengakuaan pemilik warnet Adi Kurniawan, salah satu pegawainya tersebut terakhir terlihat bekerja pada Jumat 25 Januari 2013, malam. "Sejak itu Wildan tidak pernah masuk bekerja dan rekan kerjanya pun tidak ada yang mengetahui keberadaanya," kata Adi. Dalam akun Facebook Wildan disebutkan, dia mengaku bekerja Internet Security Systems dan pernah belajar soal teknologi internet di Google.com. Situs www.presidensby.info itu sebelumnya diretas Wildan pada Rabu 9 Januari 2013. Dia meninggalkan jejak dengan menuliskan diri sebagai Jember Hacker Team. Berdasarkan pelacakan yang dilakukan Id-SIRTII, lokasi IP Address dan DNS pelaku berasal dari Texas, Amerika Serikat. Namun setelah ditelusuri, alamat pelaku di Indonesia tepatnya di Jember. Sementara Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Jember Mujiarto mengatakan, sampai saat ini berkas penyidikan dari Mabes Polri memang masih belum turun.
Menurut UU ITE
Undang – undang nomor 11
tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.
Undang – undang nomor 36
tahun 1999 tentang telekomunikasi.
Penyelesaian
Akhirnya pelimpahan berkas Wildan dibawa ke Lembaga
Permasyarakatan Kelas II A Jember. Dan Majelis Negeri Jember menjatuhkan vonis
6 bulan penjari dipotong masa tahanan kepada Wildan Yani Ashari
(21),Rabu(19/6/2013). Selain hukuman penjara Majelis Hakim juga menghukum denda
sebesar Rp 250.000,- atau subsider 15 hari kurungan penjara.Sebelumnya Jaksa Penuntut
Umum(JPU) menuntut Wildan 10 bulan penjara dan denda Rp 250 juta atau subsider
satu bulan kurungan.
Pendapatnya
Tindakan /pembuatan situs SBY sudah cukup baik, tetapi
alangkah baiknya seharusnya situs keamanannya harus lebih diperkatat lagi. Karena
situs tersebut merupakan situs Kepala Negara.
Kasus Ketiga
Kasus : Bobol PANDI, Hacker Kembar Asal Ponoroo
Disidang
Ardhi
Suryadhi –
detikinetonor,Si
Hacker Kembar Asal Ponorogo
Jakarta – Pengelola Nama Domain Internet
Indonesia (PANDI) ternyata pernah dibobol oleh hacker kembar asal
Ponorogo,Jawa Timur.Pelaku yang masih remaja ni pun sekarang tengah menghadapi
tuntutan dimeja hijau.
Ketua PANDI Bidang Sosialisasi dan Komunikasi ,Sigit
Widodo menjelaskan,kasus pembobolan ini sebenarnya terjadi beberapa tahun
lalu,tepatnya ditahun 2010.
“Jadi saat itu,mereka((hacker kembar berinisial DBR
dan ABR tersebut –red.)membobol sever PANDI,”kata Sigit kepada detikINET.Rabu
(23/4/2014).
Lantaran ssat itu PANDI berstatus sebagai penyedia
infrastrutur internet maka kejdian pembobolan tersebut dilaporkan kepada
Direktorat Keamanan Informasi Kementrian Kominfo.
“Sampai akhitnya PPNS(Penyidik Pegawai Negeri Sipil
)dan kepolisian menindak lajuti dan melakukan penyelidikan,Karena prosesnya
yang lama baru sekarang-sekarang kasus ini disidangkan lagi,”jelas Sigit.
Menurut
UU ITE
Pasal 30 (1)UU ITE tahun 2008
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan
hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan
cara apa pun.
Pasal 46
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 30 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).
Penyelesaian
Hakim pengadilan Ponorogo mendakwa
dua tersangka dengan pasal 48(1) jo pasal 32(1) UU no.11/2008 tetang Informasi
danTransaksi Elektronik jo pasal 55 KUHP,subsidair 46(1) jo pasal 30(1) uu
11/2008 jo pasal 55 KUHP.
Sigit melanjutkan,PANDI sebenarnya berharap kasus ini
segera selesai dan tersangka cukup mendapatkan hukuman yang seringan-ringannya.
Karena mereka masih sangat muda,jadi mungkin lebih ke
hukuman yang sifatnya mendidik.selain itu kasihan kasus ini digantung sampai 4
tahun,”pungkasnya.
Pendapat
Dalam
kasus ini ternyata sebuah badan hukum yang memiliki wewenang untuk mengatur
pengelolaan domain .id. ternyata masih bisa dibobol oleh hacker dari negri
sendiri dan masalah ini menjadi pembelajaran agar kita lebih hati-hati dan
pemerintah harus memperbaiki lagi sistem yang ada.
Kasus 4
PEMBOBOLAN SITUS EMAIL DI PT BUMI RESOUCES
Iwan Piliang. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta
Perusahaan tambang raksasa PT Bumi Resources Tbk mengaku telah meminta
bantuan pada tim investigator independen Iwan Piliang dan Partner untuk
mencari bukti ada tidaknya peretasan data perusahaan itu.
"Sejak Januari 2012, kami telah melacak peretasan email di salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia, Bumi Resources Tbk," ujar Iwan Piliang kepada wartawan dalam konferensi pers di Pacific Place, Selasa 12 Februari 2013.
Iwan mengaku menemukan bukti adanya pencurian data yang dilakukan melalui penyusupan virus untuk menyedot data milik perusahaan anak usaha Bumi Plc ini. Dia mencatat ada tiga komputer milik staf dan pejabat Bumi Resources yang diretas. Ketiga korban adalah Direktur Operasional Bumi Andrew Beckham, staf akunting Fuad Helmi, dan sekretaris Direktur Operasional, Weni Trijayanti.
"Sejak Januari 2012, kami telah melacak peretasan email di salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia, Bumi Resources Tbk," ujar Iwan Piliang kepada wartawan dalam konferensi pers di Pacific Place, Selasa 12 Februari 2013.
Iwan mengaku menemukan bukti adanya pencurian data yang dilakukan melalui penyusupan virus untuk menyedot data milik perusahaan anak usaha Bumi Plc ini. Dia mencatat ada tiga komputer milik staf dan pejabat Bumi Resources yang diretas. Ketiga korban adalah Direktur Operasional Bumi Andrew Beckham, staf akunting Fuad Helmi, dan sekretaris Direktur Operasional, Weni Trijayanti.
Peretasan data dilakukan dengan menyusupkan
virus yang dimasukkan melalui perusahaan asing, Nama domain perusahaan yang
dipakai untuk hosting tersebut adalah venturaservice.net yang berpusat di
Rotterdam, Belanda. Data yang berhasil dicuri kemudian dihosting sementara
kepada tiga operator, yaitu: counfluence network, ovh.net, dan altushost.inc.
Melalui tiga operator tersebut data dari Bumi Resources dikirim ke email milik
peretas.Selain melalui hacking secara langsung melalui web, virus trojan juga
dimasukan ke email ketiga korban. Virus itu menyusup ke email milik tiga korban
dan menyedot sisa data milik Bumi Resources. data yang dicuri adalah seluruh
data milik perusahaan.
Data yang dicuri berbentuk microsoft
office, PDF, gambar, dan jenis data lain,Kalau satu komputer saja mempunyai
data 500 Gigabyte,tiga komputer sudah 1,5 Terrabyte yang telah dicuri.hasil
investigasi ini telah dilaporkan ke bagian cyber crime Mabes Polri untuk ditindaklanjuti.
Hal ini diharapkan dapat menjadi bukti bagi kepolisian untuk menemukan peretas
yang merugikan perusahaan tersebut.
Pelaku Peretasan Email tsb Adalah mantan
rekan bisnis PT. Bumi Resource yaitu:
Nathaniel Rothschild
Nathaniel Rothschild bekerja sama dengan
seorang hacker bernama Anthony ZboLarski dalam melakukan peretasan tersebut .
Anthony adalah seorang hacker berkebangsaan polandia yang pernah ditangkap FBI
0 comments:
Posting Komentar